Kegiatan panen padi mendukung ketersediaan pangan menghadapi iklim el-nino telah dilaksanakan hari ini (10/10) di Kecamatan Seputih Raman, tepatnya di Desa Ratna Chaton. Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Provinsi Lampung (Arinal Djunardi), Bupati Kabupaten Lampung Tengah (Musa Ahmad), Anggota DPD RI (Abdul Hakim), Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung, Kepala Bulog Provinsi Lampung, BMKG Provinsi Lampung, serta instansi atau dinas terkait lainnya. Kepala BPS Provinsi Lampung yang diwakili oleh Suripta juga turut hadir mengikuti kegiatan ini mulai dari ubinan hingga arahan dari Gubernur Provinsi Lampung.
Sebelum kegiatan dimulai, BPS dan Dinas KPTPH melakukan ubinan padi dilakukan pada pukul 9.00. Jenis padi yang dipilih yaitu Varietas Inpari 32. Tujuan dari ubinan yaitu untuk mengetahui produktivitas, dimana jika telah diketahui maka bisa dikembangkan di kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Lampung Tengah.
Kegiatan secara resmi dimulai pada pukul 11.20 oleh pembawa acara dari bagian protokol yaitu Dedi G. Kegiatan diawali dengan Gubernur, Bupati, dan beberapa perwakilan instansi secara simbolis melakukan panen padi bersama menggunakan sabit dan harvester. Kemudian dilanjut dengan laporan pelaksanaan kegiatan oleh Kepala Dinas KPTPH, Bani Ispriyanto. Beliau menyampaikan bahwa produksi padi Provinsi Lampung menempati peringkat kelima secara nasional. Tidak lupa beliau juga menyampaikan hasil ubinan padi pagi tadi yaitu produktivitas sebesar 7,9 ton per hektar.
Kegiatan selanjutnya yaitu sambutan dari Bupati Kabupaten Lampung Tengah. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa di Kabupaten Lampung Tengah sudah dilakukan gerakan nasional tanam padi untuk menghadapi iklim ekstrim. Beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah yaitu mengusulkan keikutsertaan asuransi peserta tani, menyediakan pompa air, dan upaya mengendalikan hama tikus. Meski kondisi iklim yang mulai terik dan ketersediaan air yang kurang, Kabupaten Lampung Tengah tetap semangat melakukan percepatan tanam. Hal ini tidak terlepas dari dukungan terkait ketersediaan sarana prasarana oleh provinsi dan pusat.
Selanjutnya yaitu penyerahan bantuan melalui Dinas KPTH, Dinas Sosial, dan Cipta Karya Provinsi Lampung. Bantuan yang diberikan meliputi traktor roda empat, sapi, kambing, ayam kampung, itik, kursi roda, sembako, bedah rumah, dan lain-lain.
Kegiatan terakhir sekaligus inti yaitu arahan dari Gubernur Provinsi Lampung. Beliau menegaskan bahwa Provinsi Lampung merupakan lokomotif pertanian Indonesia, sebagai salah satu penghasil lumbung pangan terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah sudah seharusnya mengutamakan penjaminan ketersediaan pangan yang berkualitas serta harga yang terjangkau. Beliau juga memaparkan produksi padi di Provinsi Lampung pada 2022 mencapai 2,8 juta ton dari awalnya target sebesar 3,2 juta ton. Sementara itu, target produksi padi tahun ini sebesar 3 juta ton, selisih 0,2 juta ton dari tahun lalu. Gubernur Provinsi Lampung juga menyampaikan bantuan yang akan diberikan untuk Kabupaten Lampung Tengah yaitu benih jagung hibrida, ubi kayu, bibit durian, bibit alpukat, sumur bor, traktor R-2, dan kebutuhan panen lainnya.
#PanenRayaPadi
#KetahananPangan
#LampungTengah
#BadanPusatStatistik
#CintaData
#DataMencerdaskanBangsa